Misteri Benteng Sacsayhuaman

Batu Sacsayhuaman adalah situs arkeologi yang terletak di dekat kota Cusco (atau Cuzco), Peru, terletak di dataran tinggi Andes, dengan pemandangan yang menakjubkan dan udara yang segar. Pengunjung dapat menikmati pemandangan indah sekitar situs sambil mempelajari sejarah dan budaya Inca, khususnya di Peru, sebuah negara di Amerika Selatan.

Kota Cusco ini terletak sekitar 1.100 kilometer arah tenggara dari ibukota Peru, Lima. Situs ini terkenal karena tedapat struktur batu besar yang disusun sedemikian rupa dengan presisi yang luar biasa, menciptakan sebuah bangunan benteng. Dengan ketinggian sekitar 3.700 meter di atas permukaan laut, Sacsayhuaman memberikan posisi strategis yang memungkinkan pengawasan luas terhadap dataran rendah di sekitarnya.

Situs Batu Sacsayhuaman juga memiliki nilai sejarah dan arkeologi yang sangat penting. Para arkeolog dan sejarawan telah mempelajari situs ini untuk memahami lebih dalam tentang kehidupan dan kebudayaan suku Inca. Banyak artefak dan struktur penting lainnya ditemukan di sekitar situs ini, memberikan wawasan yang berharga tentang masa lalu Peru. Selain itu, Batu Sacsayhuaman juga menjadi tempat yang populer untuk festival dan acara budaya. Setiap tahun, ribuan orang berkumpul di situs ini untuk merayakan berbagai festival tradisional, seperti Inti Raymi (Festival Matahari) dan perayaan lainnya. Pengunjung dapat merasakan kegembiraan dan keceriaan dalam festival-festival ini sambil menikmati keindahan alam sekitar situs.

Selama penjajahan Spanyol di Peru, Sacsayhuamán menjadi saksi bisu dari pertempuran sengit antara pasukan Inca dan pasukan Spanyol. Meskipun akhirnya jatuh ke tangan Spanyol pada tahun 1536, bangunan ini tetap menjadi simbol perlawanan dan kebanggaan bagi suku Inca.

Pada tahun 1983, Sacsayhuamán bersama dengan kompleks arkeologi Cusco lainnya diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Pengakuan ini menunjukkan pentingnya situs ini dalam sejarah dan arkeologi dunia, serta menjadi langkah penting dalam pelestarian warisan budaya suku Inca.

Sebuah Benteng Megah

Sacsyahuaman sendiri adalah benteng terbesar yang diketahui pernah dibangun Kekaisaran Inca, dibangun pada masa pemerintahan Pachacuti (1438-1471 M) dan para penerusnya. Sacsayhuaman juga kadang disebut sebagai Sacsaywaman atau Saqsawaman, berarti Elang Kerajaan. Benteng ini merupakan bagian dari kompleks kota suci Sacsayhuaman yang dibangun oleh suku Inca pada abad ke-15. Salah satu hal yang paling menakjubkan dari struktur yang dibangun adalah ukuran dan berat batu-batunya. Beberapa batu memiliki berat hingga 200 ton dan dipotong dengan sangat presisi sehingga dapat disusun dengan sangat rapat.

Konstruksi Benteng Sacsyahuaman

Desain benteng ini dikerjakan oleh 4 orang arsitek, yaitu Huallpa Rimachi, Maricanchi, Acahuana, dan Calla Cunchui. Pembangunannya dimulai pada masa pemerintahan pembangun besar kekaisaran Inca, Pachacuti Inca Yupanqui. Kemudian dilanjutkan putranya Thupa Inca Yupanqui pada pertengahan abad ke-15 M. Struktur pertama dibuat hanya dengan menggunakan lumpur dan tanah liat.

Penguasa berikutnya kemudian menggantinya dengan batu megah yang menggunakan balok-balok poligonal besar yang dipotong halus. Banyak di antaranya tingginya lebih dari 4 meter dan beratnya lebih dari 100 ton. Untuk menyelesaikan proyek sebesar itu, 20.000 pekerja direkrut berdasarkan sistem Inca yang sudah mapan. Mereka bekerja dalam sistem rotasi, 6.000 orang diberi tugas penggalian, sementara 4.000 lainnya menggali parit dan meletakkan fondasi. Tembok benteng dibangun dalam bagian-bagian vertikal, kemungkinan setiap bagian menjadi tanggung jawab satu kelompok buruh etnis.

Suku Inca adalah ahli tukang batu. Balok-balok besar digali dan dibentuk hanya dengan menggunakan batu yang lebih keras dan perkakas perunggu. Tanda-tanda pada balok-balok batu menunjukkan bahwa sebagian besar balok-balok tersebut ditumbuk untuk dibentuk, bukan dipotong. Balok-balok tersebut dipindahkan menggunakan tali, kayu gelondongan, tiang, tuas, dan tanjakan tanah. Beberapa batu masih memiliki simpul atau lekukan yang menonjol yang digunakan untuk membantu pekerja memegang batu tersebut.

Batuan dipahat secara kasar di dalam tambang batu dan kemudian dikerjakan kembali di tempat tujuan. Hal itu jelas terlihat dari contoh-contoh yang belum selesai yang tertinggal di tambang batu dan di berbagai rute menuju lokasi pembangunan. Pemotongan halus dan pemasangan balok di lokasi sangat tepat sehingga tidak diperlukan mortar. Terakhir, permukaan akhir dibuat menggunakan batu gerinda dan pasir.

Suku Inca juga memastikan bahwa blok mereka saling bertautan dan dinding dibuat miring. Tujuannya untuk memaksimalkan ketahanan mereka terhadap kerusakan akibat gempa. Waktu telah membuktikan efisiensinya, karena gempa bumi yang terjadi selama 500 tahun hanya menimbulkan sedikit kerusakan pada benteng Kekaisaran Inca ini. Strukturnya masih utuh dan Sacsayhuaman tidak terkecuali.

Misteri Benteng Sacsyahuaman

Situs yang terdiri dari tiga teras ini jika dilihat secara keseluruhan membentuk benteng yang kokoh. Dinding-dindingnya dibangun dengan sangat rapi dan presisi, membuatnya menjadi salah satu contoh arsitektur Inca yang paling mengesankan.

Yang menjadi misteri hingga sekarang adalah, para ahli masih belum mengetahui bagaimana para pembuat situs ini dapat memindahkan begitu banyak batu-batu hingga berat ratusan ton dari lokasi asalnya ke lokasi konstruksi tanpa menggunakan teknologi modern. Selain itu, tingkat presisi setiap bentuk sisi batu-batu besar dengan berat ratusan ton itu membuat para ahli sejarah dan konstruksi bingung, karena selain dibutuhkan teknologi yang modern dimana saat itu bisa dipastikan belum ada, juga perhitungan yang dilakukan oleh para pembuat desain benteng.

Tinggalkan komentar